Bandarq - Kesel banget rasanya naik lift yg penuh sesak kayak gini. Melihat dari mimik mukanya, kayaknya mami juga merasakan hal yg sama. Entah ada berapa orang, yg jelas bener – bener penuh. Aku terjebak di bagian dalamnya sementara mami persis di depanku.
Entah mengapa aku mau saja saat diajak mami ke kantornya. Katanya disuruh bantuin mami pindah kantor. Minggu lalu mami dipromosikan dan akan menempati tempat yg baru.-cerita sex terbaru– Karena aku adalah anak idola, idaman wanita, maka aku setuju saat mami menawariku uang untuk membantunya pindah kantor.
Omong – omong, mami kini menempel padaku. Wajahnya pun sangat dekat dgn wajahku. Beberapa kali kurasakan nafas mami menghangati pipiku. Sementara buah dada mami menempel dadaku. Rambut mami panjang terikat. Mami juga rajin senam, makanya tubuhnya agak terjaga. Pantat dan buah dadanya agak besar sedikit.
Mami menoleh kekanan-kiri mencoba melihat keadaan lift. Kulihat kancing di pakaian mami terbuka di paling atas. Dgn tekanan pada dadaku membuat sela kancing agak longgar hingga aku bisa melihat ke dalamnya. Ternyata mami memakai bra hitam. Kurasakan penisku mulai mengeras hingga menekan selangkangan mami. Namun mami tak bereaksi apa – apa. Mungkin mami tak menyadarinya.
Saat mami menoleh kembali kepadaku, kuangkat kepala hingga kami saling bertatapan. Mami terlihat frustasi sambil menggerak – gerakan kakinya. Tanpa disadari gerakan mami malah membuat rangsangan kepada penisku.
“Doyan banget orang – orang di lift,” bisik mami, nafasnya meniup bibirku.
Lift pun terbuka. Namun bukannya keluar, malah tambah beberapa orang masuk membuat lift semakin penuh sesak. Beberapa orang mengeluh menyuruh agar jangan dulu masuk, nunggu lift selanjutnya. Tapi ternyata tak digubris. Kulihat yg terakhir masuk ada pria berbadan agak gempal membuat punggungku menekan dinding lift dan tubuh mami makin menekan tubuhku.
Bandarq - Mami terlihat makin kesal. Aku juga sih. Buah dada mami terasa lembut menekan dadaku. Paha mami kini nyelip diantara selangkanganku. Penisku jadi mengeras dan agak keluar sedikit dari celana pendek bagian kananku. Jadinya penisku ditekan oleh pahaku dan paha mami. Tubuh mami jadi agak menegang, mungkin kini menyadarinya.
Mami mencoba bergerak, mungkin ingin menjauhi kontolku. Namun gerakan mami malah membuat penisku makin keras keenakan. Gerakan mami membelai penisku dan paha mami menekan penisku. Aku mencoba sekuat tenaga agar tak menikmati hal ini, namun rasanya sia – sia. Aku tak mau orgasme di lift penuh orang.
“Sayang, anu mu…” bisik mami padaku.
Rasanya, andai mami menyebut kemaluan, bahkan penis, aku bisa langsung orgasme.
“Maaf mi,” gumamku malu.
Tiba – tiba lift berhenti. Mami terlihat khawatir sambil menoleh. Pipi mami mengelus pipiku dan beberapa helai rambut mengelitiki hidungku. Orang – orang mulai ribut. Tiba – tiba terdengar suara keras, meski tak sekeras suara bigbang, dan lift langsung turun. Orang – orang mulai teriak panik hingga lift mulai tersentak dan berhenti.
Berhentinya lift membuat kepalaku membentur dinding lift. Orang – orang pada panik, bahkan ada yg menangis. Tdk ada yg cedera karena lift terlalu penuh, ironis. Namun kini posisi orang – orang mulai tak karuan. Bahkan ada yg saling dorong.
Tanganku terjebak. Yg kanan terjulur keluar dan tertekan oleh orang sehingga tak bisa bergerak. Begitu pula yg kiri. Aku mencoba bergerak namun tak bisa. Saat itu kusadari mami tak lagi didepanku. Aku mulai panik, teringat sebuah adegan dalam film “Panic Room.” Aku mulai memanggil mami. saat melihat ke bawah, ternyata ada.
Kejadian tadi membuat mami jatuh hingga berlutut. Tekanan orang lain membuat mami tak berkutik. Karena mami cukup tinggi, wajah mami sejajar perutku. Payudara mami menekan selangkanganku. Mami terlihat ketakutan, namun untungnya mami tak menangis bahkan menjerit seperti yg lain. Kacamata mami tetap pada tempatnya.
“Kita pasti mati… Tuhan…” teriak orang berbadan gempal.
“Diam, ini semua karena kamu ngotot masuk,” timpal yg lain.
Yg lain ikut bersuara, namun tak jelas.
“Musibah ini. Bukan salah siapa – siapa,” yg lain mencoba bersikap netral.
Kuputuskan untuk membiarkan ocehan mereka. Kutatap mami.
“Mami baik – baik saja?”
Bandarq - Mami mengangkat kepala menatapku sambil tersenyum, namun terlihat tegang. Aku lega melihat mami tak cedera dan senyum. Kulihat mami ketakutan, namun mami bersikap tetap tenang. Tatapanku tak berhenti di wajah mami. kini tatapanku menuruni wajah mami hingga ke leher dan buah dadanya. Pantatku semakin menekan dinding lift akibat kuatnya tekanan yg mendorong. Kaki mami tertekuk, tangan mami tertekan oleh pantatku membuat payudara mami makin menekan selangkanganku. Entah akibat kepanikan tadi membuat kancing pakaian mami terbuka hingga terlihat payudara mami yg tertutupi bh hitam. Untungnya mami memakai blazer.
Kini penisku makin menegang dan entah bagaimana caranya masuk antara celah bh kanan kiri hingga penisku menggesek kulit lembut payudara mami. Aku yakin mami menyadari ini. Mami terlihat bingung sebelum menuntuk. Pasti sangat mengejutkan melihat penis anaknya keluar dari bhnya. Mami lalu menatapku.Mami terlihat malu dan terhina. Mungkin mami bingung, kok bisa penis anaknya tegang di payudaranya.
Mami lalu melihat sekeliling, khawatir ada orang lain yg melihatnya dalam posisi yg memalukan. Untungnya tak ada yg memperhatikan. Adu argumen yg tadi udah berhenti. Kini sepertinya semua orang memilih diam, sambil berdoa.
Mami menjadi sangat hati – hati mencoba bergerak melepaskan diri. Sdh kukatakan mami baru saja dapat promosi, andai ada gosip baru mami membuat anaknya orgasme dgn susunya, meski akibat insiden, bisa jadi mami memilih pindah pekerjaan.
Perlahan, mami mencoba menarik payudara dari penisku. Sayangnya, di belakang mami sangat sumpek hingga gerakannya terbatas. Saat mami berhasil menarik payudara beberapa cm, ternyata malah ditekan lagi. Penisku rasanya seperti dikocok. Mami mencoba lagi, namun seperti tadi malah menekan kembali. Karena memakai bh, penisku serasa dicengkram. Pergerakan orang membuat payudara mami bergerak terus. Aku mencoba untuk mengalihkan perhatian, namun gagal.
Mami mencoba mundur membuat penisku meluncur turun seperti dibelai, belaian yg membuat penisku menyemburkan lahar putih. Spermaku muncrat ke bibirnya membuat mami terkejut. Mami mencoba menarik nafas dan membuka mulutnya saat semburan kedua meluncur tepat ke dalam mulut. Spermaku meleleh keluar lewat bibir lalu mami menatapku.
Tatapan mami seolah mengatakan ‘berani – beraninya kamu menyemprotkan sperma ke mamimu!’
Bandarq - Penis seperti menjawab dgn menyemburkan lagi sperma ke pipi mami dan lensa kanan kaca mata mami. Mami kembali mencoba memundurkan wajahnya. Namun semprotan baruku mengenai rahang mami hingga mengucur ke payudara mami.
Aku gemetar menikmati orgasmeku. Kucoba untuk mengontrol nafas sementara jantungku berdetak lebih kencang seperti genderang mau perang. Rasanya ini adalah orgasmeku yg paling nikmat.
Di sisi lain, mami terlihat tdk senang. Mami terlihat marah. Mengingat apa yg terjadi, aku memaklumi kalau mami marah.
“Maaf,” kataku lirih. Kuhindari tatapan mata mami.
Spermaku menghiasi pipi kanan, bibir dan di helaian rambut mami. Leher dan payudara mami seperti mengkilap. Blus putih mami kini terlihat transparan. Spermaku sungguh banyak akibat rangsangan tak sengaja ini.
Meski baru saja orgasme, namun penisku tak benar – benar mengecil. Tentu saja karena penisku ada diantara payudara mami. Bahkan sekarang kembali menegang melesak dari belahan payudara mami yg terlubrikasi oleh spermaku.
Pupil mami kembali melebar menyadari penisku. Mami melihat sekilas ke payudaranya, setelah menyadari apa yg terjadi, mami kembali menatapku, tegas. Tatapan mami seperti menegurku, anaknya, karena nakal.
Namun, bukannya takut aku malah makin terangsang.
Mami diam tak bergerak sambil tetap menatapku tajam. Namun penisku tetap tegang. Bahkan penisku merasakan detak jantung mami yg semakin cepat.
Bandarq - Sungguh aneh, pikirku. Di sini, di dalam lift macet penuh sesak, aku baru saja menikmati payudara mami, menyembur wajah mami dan kini aku akan melakukannya lagi. Aku harus cepat keluar dari lift. Tak ada orang normal yg mencumbui payudara maminya. Kalau pertama kali masih bisa ditolerir karena insiden, maka jika melakukannya lagi tentu sangat aneh.
Kucoba menggerakan lenganku. Lengan kiriku benar – benar terjebak, namun yg kanan bisa bergerak sedikit. Telapak kananku menekan dinding. Andai bisa kuputar lalu kutarik, mungkin bakal bebas. Kucoba putarkan tangan, bisa. Namun kini tanganku meluncur di sesuatu yg lembut, hangat dan besar.
Oh.
Kucoba meremasnya sambil melirik ke kanan. Ternyata ada sepasang paruh baya. Yg pria terjebak sepertiku sedangkan yg wanita menekannya. Tanganku terjebak diantara keduanya dan kini menutupi payudara kanan wanita itu. Kucoba meremas lagi membuat wajahnya sedikit mengerut.
“Yan, Jangan di sini!” kudengar wanita itu berbisik ke pria.
Yan, tentu saja tak mengerti ucapannya. “Hah?”
Ternyata wanita itu tak tahu bahwa itu tanganku. Kurasakan penisku berkedut saat kuremas lagi payudaranya. Wanita itu mengernyit menatap Yan sambil menggeleng – geleng lalu berpaling. Wanita itu agak menarik tubuh sepertinya agar Yan (tanganku) semakin leluasa. Aku mulai membelai dan kurasakan putingnya mulai mengeras. Kulihat wanita itu mengerang sambil menutup matanya.
Aku semakin keasikan meremas payudaranya. Tanpa disadari, aku mulai memaju mundurkan pinggul membuat penisku meluncur diantara payudara mami. Sensasinya fantastis karena kini bisa kugerakan sendiri. Spermaku menjadi pelumas hingga penisku bergerak mulus.
Bandarq - Tiba – tiba kurasakan payudara mami seperti menampar penisku, membuatku menatapnya. Mami masih berlutut, terlihat marah namun wajahnya masih dihiasi spermaku. Mami kini terlihat gelisah sambil memelototiku dari balik kacamatanya. Namun kini aku tak berpaling. Kutatap mata mami penuh nafsu.
Sambil saling bertatapan, kutarik pinggulku lalu kudorong lagi. Kemarahan di matanya mendadak hilang, digantikan dgn kejutan dan ketakutan. Kutarik lagi pinggul lalu kudorong sekerasnya. Pahaku bersuara saat menampar bagian bawah susu mamiku. Akibat gerakanku, dagu mami kini terolesi spermaku juga.
Aku terus menatap mami sambil menggerakkan pinggulku membuat suara seperti “sek… sek… sekk…
Wanita tadi menggigit bibir mencoba menahan erangan saat tanganku mengelus susunya. Wanita itu memakai sweater tipis. Putingnya kupilin. Kulepas tatapanku pada mami dan melihat pundak kanan wanita itu bergerak naik turun. Kurasa wanita itu menyelipkan tangan ke selangkangannya sambil menikmati aksi yg dia kira pasangannya. Matanya merem melek sedangkan lidahnya mengintip dari bibirnya saat tubuhnya mengejang.
Nafasku tak karuan. Keringat mengucur di wajahku. Pinggul dan tanganku tak henti bergerak. Kembali kutatap mami. ternyata mami menunduk melihat penisku terus menggesek susunya yg berkilau karena spermaku. Kulihat dari celah bh puting mami mengeras.
Aku mengerang dibuatnya. Mami kembali menatapku. Namun kini tak terlihat tatapan penuh murka angkara. Kini mami terlihat cemas, takut juga nafsu. Bibir mami mengeluarkan nafas yg menghangatkan penisku. Kupercepat gerakan pinggulku. Dada mami naik turun seiring nafasnya. Mami lalu mulai menggerakan payudara mencoba menyelaraskan dgn gerakanku. Kini mami terlihat penuh nafsu.
Kurasakan orgasmeku kian dekat. Penisku, tanganku, semuanya menikmati susu. Pinggulku semakin cepat. Tanganku semakin meremas. Mami melihatku dan menyadari apa yg akan terjadi. Gerakannya semakin cepat.
“Jangan dorong – dorong!” kata orang dibelakang mami. Untungya dia tak berbalik.
Bandarq - Aku dan mami makin terengah – engah. Tanganku meraih bagian leher sweater dan menarik ke bawah hingga susu itu pun terbebas. Wanita itu terkejut dan kulihat dia. Sungguh seksi, wajahnya penuh keringat. Susunya terpampang. Kuremas dan kumainkan putingnya. Membuat wanita itu mengerang menyentak.
“Kenapa kamu?” kata pria itu melihat wanitanya orgasme di depannya.
Kembali kulihat mami yg penuh nafsu. Saat pria itu terbengong, tanganku seperti tak tertekan maka langsung kutarik tanganku. Kini, dgn tangan kiriku yg leluasa kuraih kepala mami. jariku membelai rambutnya membuat mami terlihat kaget. Matanya penuh nafsu juga kebingungan. Mami membuka bibir seolah akan bertanya apa yg terajadi. Namun kuputuskan untuk menjawab dgn tindakan.
Kutekan kepala mami hingga menunduk membuat penisku melesak ke dalam mulut mami.
“Mmmmmppppphhhh-glggg !!!”
Mami berteriak, namun suaranya teredam oleh penisku. Mami berusaha menarik kepalanya namun tanganku menguncinya. Spermaku pun muncrak ke tenggorokannya. Mami terbatuk dan mengeluh. Kupejamkan mataku. Gigiku gemeretak.
Tak lama kemudian, aku terengah – engah. Puas. Wajahku penuh keringat. Kubuka mata dan melihat mami yg masih menggerak – gerakan kepala. Kulepaskan tanganku. Air mata mami menetes lalu mencoba menarik nafas. Spermaku mengalir keluar dari mulut mami membasahi susu dan bajunya.
Melihat mami menenangkan diri, mulai timbul rasa bersalah. Namun aku tetap melihat mami. Rambutnya berantakan. Maskaranya rusak oleh air mata. Pipi dan bibirnya dan dada mami penuh sperma.
Kini, rasa bersalah sirna. Yg kulihat adalah ada wanita cantik berlutut didepanku yg baru saja memuaskanku. Saat melirik ke arah wanita di sebelahku, terlihat dia kaget. Mungkin menyadari tangan lain yg bermain.
Akhirnya lift pun terbuka. Semua berlomba keluar. Namun mami masih diam karena tangannya ditekan pantatku ke dinding. Mami terus memelototiku marah sekaligus panik karena akan keluar. Mami jelas terlihat seperti telah di gilir di lift.
Bandarq - Kini kuhindari tatapan mami. Bukan karena takut oleh amarah mami. Namun karena takut akan kembali tegang jika melihat mami. Kuulurkan tangan mencoba membantu namun malah ditepis oleh mami.
“Jangan sentuh mami, dasar durhaka.
“Tunggu mami di mobil, mami ke toilet dulu!”
Aku pun menuju tempat parkir yg telah dipenuhi wartawan. Ternyata lift tadi ulah sekelompok orang yg menyabotase gedung.
0 komentar:
Posting Komentar